Tangki Pengolahaan Limbah Bio System
STP Biosystem adalah sistem pengolahan air limbah secara terpadu untuk mengolah limbah cair domestik dari toilet hingga air bekas mandi. STP dibuat untuk mengolah air sisa-sisa kegiatan domestik agar ramah bagi lingkungan dan tidak merusak ekosistem yang ada.
Saat ini dibeberapa daerah perkotaan air bersih semakin sulit untuk ditemui. Jika hal tersebut tetap dibiarkan maka kemungkinan besar, air bersih akan terus semakin berkurang. Hal ini dikarenakan penggunaan air yang terlalu berlebihan, serta pembuangan limbah cair yang mengotori air sungai dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi hal tersebut, kini pemerintah sudah melalui dinas LH sudah mulai melakukan pendekatan kepada masyrakat atau pemilik gedung-gedung untuk menggunakan STP agar pencemaran air tidak semakin meluas.
Dengan menggunakan STP , anda bisa membantu menjaga kebersihan lingkungan. Mengingat air yang tercemar dapat mendatangkan berbagai macam penyakit diantaranya adalah diare, disentri, penyakit kulit bahkan hepatitis. Dengan pengolahan air limbah ini, anda juga bisa menjaga kebersihan air khususnya air tanah.
Proses Pengolahan Air Limbah pada STP akan diolah melalui beberapa tahapan proses dengan metode kombinasi biofilter anaerobic-aerobic sehingga air olahan benar-benar sudah layak dibuang dan aman bagi lingkungan. Dengan beberapa tahapan yaitu :
Semua air limbah yang dihasilkan dari kegiatan domestik yaitu air limbah dari kamar mandi, air limbah cucian tangan dari wastafel, seluruhnya dialirkan ke bak pemisah minyak dan lemak. Bak pemisah lemak ini berguna untuk memisahkan antara lemak atau minyak yang bersumber dari kegiatan dapur, serta untuk mengendapkan kotoran pasir, tanah atau senyawa padatan yang tak dapat terurai secara biologis.
Selanjutnya air limpasan dari bak pemisah lemak dialirkan ke bak ekualisasi (Sum Pit) yang berfungsi sebagai bak penampung limbah dan bak kontrol aliran. Air limbah di dalam bak ekualisasi selanjutnya dipompa ke unit STP .
1. Tahap Screening atau Penyaringan Awal Dengan Media Screen
Pada tahap awal, limbah yang akan diolah harus melewati tahap penyaringan. Ini bertujuan untuk menyaring bahan padat yang mengalir melalui air limbah. Dengan demikian, proses pengolahan limbah lebih mudah, efisien dan maksimal. Dalam melakukan proses ini, kita harus tahu tentang ciri-ciri air yang tercemar. Ini membutuhkan alat penyaringan yang tepat. Untuk lapisannya, bisa dibuat berlapis dua sehingga dapat menyaring partikel atau kotoran padat dengan maksimal.
2. Tahap Equalisasi
Pada Tahap kedua ini, air limpasan dari ruang sediment awal atau screen mengalir dan diolah secara aerasi biological dengan hembusan udara dari blower untuk mengurangi beban BOD, COD pada limbah
3. Tahap Anaerobic
Pada tahap ini air limbah memasuki ruang anaerobic yang terdapat media biofilter . Biofilter berfungsi sebagai media penyaring air limbah yang melalui media ini. Sebagai akibatnya, air limbah yang mengandung suspended solids dan bakteri E.coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya biofilter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran dari bawah ke atas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ke atas akan mengendapkan di dasar bak filter. Sistem biofilter Up Flow ini sangat sederhana, operasinya mudah dan tanpa memakai bahan kimia serta tanpa membutuhkan energi. Poses ini cocok digunakan untuk mengolah air limbah dengan kapasitas yang tidak terlalu besar.
4. Tahap Aerobic
Di dalam ruang aerob ini diisi dengan media dari bahan pasltik tipe honeycomb, sambil diaerasi atau dihembus dengan udara sehingga mikro organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-orgainisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkatkan efisiensi penguraian zat organik, deterjen serta mempercepat proses nitrifikasi, sehingga efisiensi penghilangan ammonia menjadi lebih besar. Proses ini sering di namakan Aerasi Kontak (Contact Aeration).
5. Tahap Anerobic Secondary (Kedua)
Pada tahap ke 5 ini air kembali disaring dengan biofilter anaerobic untuk memasimalkan dan mereduksi beban air agar kadar BOD,COD, TSS pada air menurun.
6. Tahap Sedimentasi
Sedimentasi adalah suatu unit operasi untuk menghilangkan materi tersuspensi secara gravitasi. Proses sedimentasi pada pengolahan air limbah umumnya untuk menghilangkan padatan tersuspensi sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya.
7. Klorinasi
Pada tahap ini air limbah akan diolah dengan klorin untuk membunuh kuman berbahaya agar air buangan dari STP tidak berbahaya bagi lingkungan.
0 komentar:
Posting Komentar