Solusi Mengatasi Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang serius bagi banyak lapisan masyarakat, sehingga sudah menjadi tanggung jawab dari perusahaan di tiap industri untuk menanggulanginya. Apalagi industri yang memiliki sisa hasil proses yang berbahaya, seperti limbah dari Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau limbah dengan kandungan mikroorganisme yang dapat menyebabkan dampak pencemaran lingkungan yang tinggi.
Perlu Anda ketahui, menurut Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh aktivitas manusia seperti proses industri atau juga proses alam, yang menyebabkan penurunan kualitas ke tingkat tertentu, hal ini akan menyebabkan lingkungan hidup tidak lagi dapat berfungsi sesuai dengan yang seharusnya.
Penyebab Pencemaran Lingkungan
Hal pertama yang perlu Anda ketahui tentang pencemaran lingkungan adalah beberapa penyebabnya. Dengan begitu Anda dapat mengatasinya sebelum terlambat. Adapun beberapa penyebabnya antara lain:
Pencemaran Udara
Menurut Encyclopedia Britanica di tahun 2015, pencemaran lingkungan yang terjadi di udara dapat disebabkan beberapa hal, mulai kegiatan industri atau juga asap dari kendaraan. Apalagi dengan semakin berkurangnya lahan hijau yang dapat memasok cadangan oksigen, pencemaran udara bertambah berat.
Pencemaran Tanah
Pencemaran lingkungan pada tanah biasanya disebabkan oleh zat kimia berbahaya yang langsung dibuang tanpa diproses terlebih dahulu. Zat kimia yang memiliki senyawa beracun tersebut tidak hanya dapat mempengaruhi tanah dan ekosistem sekitar, tapi juga bagi manusia jika bersentuhan langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
Pencemaran Air
Selain udara dan tanah, pencemaran lingkungan juga dapat terjadi pada wilayah perairan. Ada beberapa sumber pencemaran air yang kita ketahui, mulai dari limbah domestik yang dihasilkan rumah tangga dan juga aktivitas industri dengan sisa hasil produksi yang menyebabkan terjadinya pencemaran air limbahnya mengandung bahan berbahaya dan beracun.
Dampak Pencemaran Lingkungan dari Aktivitas Industri
Setelah mengetahui penyebab terjadinya pencemaran di udara, tanah, dan air selanjutnya Anda juga perlu mengetahui dampak pencemaran lingkungan, khususnya yang dihasilkan aktivitas industri. Beberapa di antaranya adalah:
Dampak kesehatan bagi manusia, menyebabkan penyakit seperti tifus, kolera, diare, dan banyak penyakit lainnya. Selain itu, ada pula kemungkinan infeksi dan penularan dari terganggunya ekosistem.
Dampak bagi lingkungan, seperti penurunan kualitas lingkungan, terhambatnya pengembangan negara, lingkungan yang kurang nyaman ditempati, dan juga menyebabkan musnahnya makhluk hidup yang berujung pada kepunahan.
Sanksi Pidana bagi Industri yang Melakukan Pencemaran Lingkungan
Tahukah Anda, ternyata perusahaan yang menyebabkan pencemaran lingkungan dapat dikenai sanksi pidana? Menurut Pasal 104 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, setiap orang yang melakukan pembuangan limbah ke lingkungan tanpa izin dan pengolahan sebelumnya dapat dikenai sanksi pidana hingga paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp 3 miliar!
Oleh karena itu, jangan sampai limbah yang dihasilkan perusahaan yang Anda kelola mencemari lingkungan sekitar. Jika sampai terjadi, bukannya tidak mungkin sanksi pidana dikenakan kepada Anda sebagai pihak yang bertanggung jawab.
Solusi Mengatasi Pencemaran Lingkungan
Bagi perusahaan yang ingin mengatasi pencemaran lingkungan hidup akibat sisa hasil limbah industri, khususnya limbah cair yang berbahaya, maka solusi terbaik yang perlu dipertimbangkan adalah dengan menggunakan Water Treatment Plant (WTP) untuk menghilangkan kandungan berbahaya di dalam limbah cair sebelum dibuang ke perairan atau tanah. Selain itu, WTP juga memungkinkan Anda untuk mengolah kembali limbah cair untuk kebutuhan produksi, sehingga dapat menghemat pengeluaran air yang dibutuhkan.